Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Bersemilah Sya'ban

Alhamdulillah...  Tak terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban, bulan persiapan menuju Ramadhan. Abu Bakar Al-Balkhi yang mengatakan: شَهْرُ رَجَب شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سُقْيِ الزَّرْعِ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حَصَادِ الزَّرْعِ. “Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam dan Sya’ban adalah bulan untuk menyirami tanaman, sementara bulan Ramadhan adalah bulan untuk memetik hasil panen.” (Lathaif Al-Maarif) Diantara amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Sya’ban adalah memperbanyak puasa sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ummul Mukmini Aisyah radhiallahu anha mengabarkan: كَانَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ, فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ. “Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sampai-s

Tetaplah Bermimpi

       Siang itu, empat sahabat yang masih duduk di bangku kelas 4 SD yaitu Cilla, Putri, Indra, dan Vino sedang berkumpul di rumah Cilla. Mereka sedang mengerjakan tugas Bahasa Indonesia bersama. Tugas mereka adalah menuliskan cita-cita di kertas disertai alasan dan motivasi. “Teman-teman gimana udah selesai belum?” tanya Cilla. “Udah Cilla,” jawab Putri, Indra, dan Vino serentak “Tapi, aku ingin tahu cita-cita kalian juga. Gimana kalau kita baca satu per satu? Jadi kita semua bisa tahu cita-cita satu sama lain,” usul Putri. “Setuju,” ucap Indra. Semua ikut tersenyum menandakan setuju. “Oke aku dulu ya. Cita-cita Putri ingin menjadi dokter. Putri ingin sekali membantu menyembuhkan orang-orang yang sakit. Putri senang bisa melihat orang-orang yang sakit menjadi sehat kembali, juga melihat mereka tersenyum kembali. Kata papah, Putri bisa meringankan beban mereka,” ucap Putri menjelaskan. “Wah Putri, cita-cita kamu mulia sekali,” ucap Cilla memuji. “Ehmm sekarang aku y

Ada Cinta-Nya di Balik Ujianmu

Saudaraku... Pernahkah engkau merasakan penatnya hidup? Ketika air mata tak sanggup lagi melukiskan bebanmu... Ketika saudaramu tak lagi mampu menjadi teman berbagi... Seolah bumi tak lagi bersahabat dengan suasana hatimu... Ingatlah saudaraku... Saat itu Allah sedang menunjukkan cintaNya padamu. Cinta yang pernah Allah letakkan pada Nabi Ibrahim saat mengujinya dengan api. Cinta yang pernah Allah lukiskan di hati Nabi Ayyub dengan ujian penyakit. Cinta yang pernah Allah hujamkan pada Rasulullah Muhammad ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ dengan ujian dari kaum kafir. Cinta yang sama, yang pernah Allah tanamkan di hati para nabi melalui ujian. Meski kadarnya tak sama, tapi itu adalah bagian dari cinta Allah. Saudaraku... Allah bebankan masalah di pundakmu, agar engkau menunduk sujud padaNya. Allah teteskan kepedihan di qalbmu, agar air matamu mengalir mengingatNya. Allah letakkan kesempitan dihatimu agar engkau mengingatNya, melapangkan hati. Semua karena Allah mencintai do'a dan

Untaian Kata Penyemangat dari K.H. Rahmat Abdullah

Gambar
"Jadilah kalian orang-orang yang: Paling kokoh sikapnya Paling lapang dadanya Paling dalam pemikirannya Paling luas cara pandangnya Paling rajin amal-amalnya Paling solid penataan organisasinya Paling banyak manfaatnya." (Syaikhut Tarbiyah, K.H. Rahmat Abdullah) "Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai. Lagi-lagi memang seperti itu dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari." (K.H. Rahmat Abdullah) . "Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Bukannya tidak menyakitkan. Bahkan para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan. Tidak… Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidup